Era digital yang semakin berkembang pesat ternyata telah membawa banyak sekali pengaruh bagi kehidupan. Apa saja pengaruh era digital ini? Tanpa sadar, ada salah satu pengaruh yang cukup besar dan dirasakan oleh kita sendiri loh, yaitu dari gaya bertransaksi kita sehari-hari.
Kehadiran era digital memang terbukti membuat hampir segala hal menjadi lebih mudah dan sederhana. Contohnya, sekarang kita bisa dengan mudah berbelanja tanpa perlu repot-repot pergi ke tempatnya langsung. Bahkan, untuk memesan makanan saja bisa dilakukan sambil rebahan ala kaum millennials zaman sekarang. Wih, praktis banget kan?
Melejitnya tren transaksi digital ini lama-kelamaan berhasl menciptakan tipe masyarakat baru, yaitu masyarakat tanpa uang tunai atau lebih dikenal dengan istilah cashless society. Jadi, apa sih cashless society itu? Istilah ini merujuk pada orang-orang yang lebih memilih uang elektronik sebagai alat untuk bertransaksi.
Karakteristik cashless society bisa dilihat dari beberapa hal, seperti penggunaan transaksi kartu debit dan kredit melalui mobile device. Selain itu, muncul beberapa aplikasi e-wallet yang banyak digunakan untuk melakukan payment sehari-hari.
Gaya bertransaksi tanpa uang tunai ini banyak diminati, terutama oleh para anak muda. Selain karena lebih praktis, beberapa transaksi dari aplikasi e-wallet juga cukup menguntungkan loh, salah satunya karena adanya cashback di waktu-waktu tertentu. Hari gini, siapa sih yang nggak suka cashback?
Tapi, apa ada dampak negatif dari gaya transaksi cashless ini? Tentu ada. Transaksi cashless cenderung membuat seseorang menjadi lebih boros. Hal ini disebabkan karena tidak adanya uang fisik yang dapat dilihat dan disentuh langsung. Saat melakukan transaksi dengan e- wallet misalnya, kita menjadi lebih mudah untuk swipe, tap, dan click tanpa menyadari berapa banyak uang yang sudah dihabiskan. Beda ceritanya dengan transaksi konvensional. Ada sensasi “kehilangan” yang lebih nyata dan dapat dirasakan saat membayar dengan uang fisik.
Tentu ini bukan dampak yang bisa disepelekan, guys. Sebagai seorang pengguna yang bijak, kita juga tetap harus bisa mengatur pengeluaran di tengah segala kemudahan bertransaksi ini. Jangan sampai kemajuan teknologi malah membuat kita terlena dan mendapat kerugian tertentu. Era digital seharusnya menguntungkan kehidupan, kan?
By : Mawar Hijati | BILMODESIGN.COM