Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, website user friendly adalah website yang dapat memudahkan pengguna dan memberikan kenyamanan selama pengguna berkunjung ke website, baik dari versi desktop maupun mobile. Dalam hal ini, user experience (UX) menjadi output penting yang perlu diperhatikan, guys.
User experience adalah indikator yang menggambarkan bagaimana pengalaman pengunjung selama berinteraksi dengan website-mu. Apakah pengunjung merasa nyaman selama menelusuri website? Atau justru mereka mengalami kesulitan saat mencari informasi yang dibutuhkan?
Lalu, apa kaitan UX dengan Google ranking? Semakin baik UX sebuah website, maka semakin besar pula kemungkinan untuk diprioritaskan di posisi atas hasil pencarian. Begitupun sebaliknya, jika sebuah website memiliki UX yang buruk, maka Google akan mengenalinya sebagai website yang menyulitkan pengguna. Alhasil, peringkat dalam Google ranking pun bisa rendah.
Mungkin sekarang kamu bertanya-tanya, dari mana Google bisa mengukur apakah sebuah website sudah user friendly. Kira-kira, bagaimana ya, guys?
Nah, di sini Google menggunakan kecerdasan buatan bernama RankBrain. RankBrain inilah yang bertugas untuk menilai UX dari sebuah website.
Berikut 3 faktor yang dinilai oleh RankBrain:
CTR
CTR (click-through-rate) adalah persentase berapa banyak orang yang mengklik website-mu dari hasil pencarian di Google. Misalnya, website-mu muncul 1000 kali dengan kata kunci “toyota terbaru”, tapi hanya diklik pencari sebanyak 100 kali. Nah, berarti CTR website-mu terhitung 10%.
Semakin tinggi persentase CTR maka akan semakin baik, karena itu berarti Google mengenali website-mu sebagai website yang relevan dan solutif bagi para pencari.
Bounce Rate
Bounce rate adalah persentase pengguna yang langsung meninggalkan website Anda setelah membuka satu halaman tanpa melakukan interaksi.
Berbeda dengan CTR, persentase bounce rate yang tinggi justru bisa menjadi hal buruk. Karena itu artinya, kualitas website tersebut sangat rendah yang membuat pengunjung langsung meninggalkannya. Hal ini bisa dipengaruhi konten yang tidak update, informasi menyesatkan, struktur website yang rumit dan berantakan, serta masih banyak lagi. Untuk menjaga bounce rate tetap rendah, maka kamu perlu memperhatikan setiap aspek yang ada di website-mu agar tetap optimal dan up to date.
Dwell Time
Faktor ketiga adalah dwell time. Dwell time diartikan sebagai berapa lama waktu yang dihabiskan pengunjung di sebuah website, setelah mengkliknya dari hasil pencarian. Semakin tinggi angka dwell time, maka UX website dinilai semakin baik.
Nah itulah ketiga faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan UX. Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa semakin user friendly sebuah website, maka akan semakin baik pula pengaruhnya terhadap Google ranking di hasil pencarian.
Jadi, sudah waktunya kamu melakukan maintenance website dengan baik secara berkala, agar ranking website-mu semakin baik!