Di era modern ini, teknologi sudah menjadi bagian penting dalam berbagai aspek kehidupan. Yap, hari gini, siapa yang nggak melek teknologi? Sebagian besar dari kita tentu selalu melibatkan peran teknologi untuk kegiatan apa pun. Apalagi dengan melejitnya dunia digital dan berbagai terobosan baru yang telah mengubah gaya hidup masyarakat. Dengan kehadiran teknologi, kita bisa dengan mudah berkomunikasi, mendapatkan informasi-informasi terbaru, dan menyelesaikan pekerjaan.
Nah, perkembangan teknologi yang begitu pesat ini tentu membuat kebutuhan kita akan teknologi yang baru muncul dengan cepat pula. Hal ini membuat proses produksi barang-barang elektronik seperti gadget yang selama ini kita pakai terus berjalan dengan tingkatan yang tinggi. Kira-kira, adakah dampak negatif dari kemajuan teknologi ini? Tentu saja ada, guys.
Angka produksi barang elektronik yang tinggi akan berbanding lurus dengan banyaknya limbah yang dihasilkan. Limbah elektronik atau e-waste ini ternyata telah menjadi permasalahan baru yang dihadapkan berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia ini. Dari data PBB, masyarakat dunia menghasilkan 44,7 juta ton limbah elektronik pada 2016.
Wah, kebayang selama ini sampah gadget kita pergi ke mana? Di Indonesia sendiri belum pernah ada program pemilahan antara limbah elektronik dengan limbah lainnya. Pengolahan selama ini hanya dilakukan dengan mengambil komponen yang masih berharga, kemudian sisanya dikubur dan dibiarkan menumpuk begitu saja. Jika dibiarkan terus-menerus, tentu ini akan menjadi ancaman tersendiri buat kita loh, guys. Jadi, apa solusi untuk e-waste ini?
Sebagai seorang konsumen, tentu tetap ada upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah penumpukan e-waste ini. Yang paling utama, jadilah konsumen yang cerdas. Kita harus melakukan beberapa riset sebelum membeli gadget untuk mengetahui daya tahannya. Pastikan untuk selalu membeli gadget yang kualitasnya tahan lama agar tidak perlu membelinya lagi hanya karena barangnya sudah rusak padahal baru digunakan sebentar.
Selain itu, selalu pertimbangkan batas jumlah gadget yang kita punya. Jika dirasa tidak terlalu membutuhkan ekstra gadget, maka carilah gadget berkualitas yang memiliki multi-function. Ini akan membantu menekan jumlah sampah gadget dari pengguaan kita. Upaya-upaya tersebut memang hanyalah langkah kecil dalam menghadapi penumpukan e-waste. Tapi, langkah kecil bisa saja berdampak besar, kan? Jadi, mulai sekarang, yuk belajar menjadi pengguna gadget yang lebih cerdas lagi.
By : Mawar Hijati | BILMODESIGN.COM